Edisi
15 th V : 11 April 2014 M / 11 Jumadil Akhir 1435 H
KEADAAN RASULULLAH
SAW
Penulis: ust. Mahfud (TPQ Miftahul Huda, Jenes)
Allah swt adalah
tempat segala puji karena Dia-lah kesempurnaan yang tiada terkira. Allah Maha
Suci serta Berkuasa atas segala sesuatu. Ketika ketentuan-Nya menunjuk Muhammad
sebagai manusia terpilih untuk menyampaikan syariat agama samawi terakhir, maka
kita harus tunduk patuh pada apa yang telah menjadi ketetapan Allah tersebut.
Karena itulah shalawat dan salam senantiasa kita sanjungkan pada Nabi Muhammad
saw sebagai manusia ciptaan Allah yang paling sempurna di antara
manusia-manusia lain. Semoga dengan senantiasa bershalawat ini, pada akhirnya
kita dapat semakin merapat dan mendapat legitimasi sebagai umat beliau yang
mendapat syafaat pada hari di mana Allah menunjukkan kuasanya dengan menghapus
segala kekuatan manusia dan hanya memberikan kesempatan pada Nabi Muhammad saw
saja untuk menolong siapa-siapa yang dikehendaki melalui syafaat.
Nabi Muhammad
saw sangat popular di kalangan manusia sejak jaman dahulu sampai sekarang.
Beliau terkenal karena banyak hal, salah satunya tentu karena kemuliaan akhlak.
Hal ini terindikasikan dalam banyak riwayat. Salah satu hadits yang menunjukkan
betapa mulianya akhlak Rasulullah saw adalah hadits yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim yang juga tercantum dalam kitab Riyadush-Shalihin
menyatakan: “Dari Jabir berkata: Rasulullah saw tidak pernah sekalipun mengucapkan
kata “tidak” untuk menolak permintaan orang.” Hal ini menunjuk kan
betapa mulianya akhlak beliau. Selain itu, beliau senantiasa tersenyum dan
berwajah cerah. Adapun ciri-ciri fisik beliau memang tidak terlalu diekspos
seperti akhlak beliau. Namun tetap ada juga yang riwayat yang menggambarkannya.
As-Sayyid
Al-Allamah Muhammad bin Alawi Al-Maliki ahli hadist yang hapal 100 ribu hadist
dan juga cucu dari Rasulullah saw. sendiri menceritakan beberapa ciri fisik
Rasulullah saw.
Tubuh Rasulullah saw tidak tinggi, juga tidak pendek. Hal ini sesuai
dengan hadits yang berasal dari al-Barra bin Azib yang berkata:
"Rasulullah adalah orang yang paling tampan wajahnya, sosoknya paling
sempurna, beliau tidaklah tinggi menjulang dan tidaklah pendek." (HR Bukhari).
Warna kulitnya tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat. Juga rambutnya,
tidak terlalu keriting dan tidak pula sangat lurus. Ketika wafat, pada kepala beliau
hanya terdapat dua puluh helai uban. Tubuh beliau amat baik, berdada lebar hingga
dua belah pundaknya tampak agak berjauhan. Rambut beliau kadang-kadang dibiarkan
panjang hingga menyentuh pundak, kadang dipotong pendek hingga hanya sampai pada
bagian bawah telinga. Beliau berjanggut lebat. Dua tapak tangan dan jari-jarinya
berkulit tebal. Sebagaimana hadits yang juga berasal dari al-Barra bin Azib
yang menggambarkan: "Tinggi badan Rasulullah sedang-sedang saja, berdada bidang
dan panjang rambutnya mencapai daun telinganya. Suatu saat aku pernah melihat beliau
mengenakan jubah merah, tidak ada yang lebih tampan dari wajah beliau."
(HR Bukhari)
Kepala dan tulang lehernya besar dan kuat. Bentuk wajahnya agak bulat.
Beliau bermata lebar dengan bagian tengah berwarna hitam pekat serta bulu mata
yang panjang lentik. Penghujung matanya (saluran air mata) Nampak berwarna kemerah-merahan.
Di bagian tengah dada, dari atas memanjang kebawah hingga pusar banyak tumbuh rambut
halus bagaikan lembaran memanjang. Beliau berjalan kuat-kuat sampai membongkok sedikit
seolah-olah sedang berjalan menurun. Wajah beliau bersinar berseri-seri dan cerah
bagaikan bulan purnama.
Suara beliau nyaring terdengar, dua belah pipinya rata pada permukaan
wajah dan bagian rahangnya tampak kokoh. Rata pada bagian dada dan perut. Dari
bagian bawah bahu hingga lengan kedua tangannya tumbuh rambut halus, demikian juga
pada bagian atas dada. Dua pergelangantangan beliau tampak kuat dan agak panjang.
Dua tapak tangannya besar dan lebar, tidak terlalu padat dengan daging. Pada bagian
bawah bahu belakang sebelah kiri terdapat khatam an-nubuwwah (stempel kenabian)
tampak seperti bulatan telur merpati. Diriwayatkan dari al-Ja’ad bin ‘Abdur Rahman ra,
berkata: Aku mendengar as-Saib bin Yazid berkata; “Aku
dan bibiku pergi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu bibi berkata
kepada beliau; “Ya Rasulullah, keponakanku sakit.” Maka beliau mengusap kepalaku,
kemudian beliau mendoakan keberkahan bagiku. Sesudah itu beliau berwudlu lalu kuminum
sisa air wudlunya. Kemudian aku berdiri di belakang beliau. Aku melihat cap
kenabian beliau terletak antara kedua bahu kira-kira sebesar telor burung.”
(HR Muslim)
Apabila beliau sedang berjalan agak cepat, tanah yang diinjak seolah-olah
bergulung-gulung di depannya. Langkah kakinya sama sekali tidak dipaksa-paksakan.
Beliau menutupi kepalamya, dan menanggalkan tutup kepalanya sewaktu-waktu membiarkan
rambut terurai dan menyisir janggutnya.Diriwayatkan dari Anas r.a, beliau pernah
melihat: “Nabi saw menutup kepalanya dengan kain biasa yang bercorak-corak warnanya.”
(HR Bukhari). Beliau memakai celak yang terbuat dari itsmid setiap malam,
dengan mengusapkannya pada tiap kelopak mata tiga kali sebelum tidur.
Pakaian yang beliau sukai adalah gamis berwarna putih dan habrah
(jenis pakaian terbuat dari bulu berwarna agak kemerah-merahan). Lengan gamis beliau
memanjang hingga pergelangan tangan. Pada saat-saat badan letih, beliau memakai
pakaian longgar berwarna merah tua (agak coklat), izar (semacam sarung) dan rida
(kain penutup punggung). Adakalanya beliau memakai pakaian rangkap berwarna seperti
warnah tanah (afar). Kadang-kadang beliau memakai jubah agak sempit dengan lengan
panjang, dan kadang-kadang juga memakai gaba (semacam gamis berlengan melebihi panjang
tangan hingga ujungnya dapat dimasukkan ke dalam gamis). Ada kalanya juga beliau
memakai imamah (sorban) berwarna hitam dan menyampirkan kedua ujungnya di atas bahu
beliau. Kadang-kadang beliau suka memakai kisa (semacam kain selimut atau kain panas)
terbuat dari bulu. Beliau memakai cincin khauf (semacam sepatu terbuat dari kain
tebal) dan terompah (na’l). (Diambil dari Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad saw, Sayyid Muhammad bin ‘Alawi bin ‘Abbas
Al-Maliki Al-Hasani, hal. 27, ada pun hadits-hadits yang dimuat di atas sengaja
ditambahkan oleh penulis sebagai penguat)
Semoga dengan kita mengetahui ciri fisik Rasulullah saw kita semakin
mengenali dan mencintai beliau, sehingga kita bertambah semangat dalam
meneladani segala perbuatan beliau serta mendapatkan syafaat beliau kelak di
hari kiamat. Amin
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar