Edisi 14 th VII : 1 April 2016 M / 23 Jumadil Tsani 1437
H
KEISTIMEWAAN INDUK AL-QUR’AN
Penulis:
ust. Dana A. Dahlany, Lc (TPQ ad-Darajaat, Mayak)
Puji syukur pada Allah swt yang telah menurunkan
al-Qur’an bagi umat manusia, serta menunjukkan surat al-Fatihah sebagai induk
dari al-Qur’an. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw,
yang telah menjadi uswatun hasanah bagi kita.
Sebagai umat
Islam tentu kita sudah tidak asing lagi dengan surat al-Fatihah. Surat ini
dinamakan al-Fatihah karena menjadi pembuka al-Qur’an, baik secara bacaannya
maupun urutan penulisannya dalam mus-haf. Selain itu, surat ini juga sering
digunakan untuk membuka berbagai acara atau kegiatan di masyarakat. Sebelum
belajar (mengaji), kita juga dianjurkan membaca al-Fatihah. Tujuannya adalah
untuk membuka hati dan pikiran kita agar lebih mudah menerima pelajaran dan
berbagai nasihat dari sang guru/kyai.
Al-Fatihah juga merupakan
satu-satunya surat yang wajib dibaca di setiap rakaat shalat.
عَنْ
عُبَادَةَ بْنِ صَامِتٍ يِبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artimya: “Dari ‘Ubadah bin Shamit, Nabi saw menyampaikan
padanya bahwa tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat al-Fatihah.”
(HR Muslim).
مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ
فَهِيَ خِدَاجٌ (ثَلاَثًا) : غَيْرُ تَمَامٍ
“Barang siapa
shalat tanpa membaca Ummul Qur’an, maka shalatnya ibarat bayi prematur (tidak
sempurna).” Beliau mengulanginya sampai tiga kali. (HR. Muslim)
Terlebih lagi
saat bulan Ramadhan, surat al-Fatihah adalah surat yang paling banyak dibaca,
terutama saat shalat Tarawih dan Qiyamul lail. Di luar shalat
pun, surat ini juga paling sering dibaca. Makanya, ia juga sering dinamakan As-Sab'u
al-Matsani / السبع المثاني (tujuh ayat yang
diulang-ulang). Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 87
وَلَقَدْ آتَيْناكَ سَبْعاً مِنَ الْمَثانِي
وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ
“Dan sungguh telah Kami
sampaikan kepadamu tujuh ayat yang diulang-ulang dan al-Quran yang agung.” Meskipun
al-Fatihah termasuk surat-surat pendek, surat ini memuat semua aspek kandungan
al-Quran secara global yang meliputi: tauhid, ibadah, hukum syariat, akhlak,
kabar gembira dan ancaman siksa. Karena itulah ia dinamakan Ummul Quran/
أم القرآن (Induk al-Quran).
Dalam kitab al-Itqan
karya Imam Suyuthi, surat ini disebutkan memiliki 25 nama. Selain 3 nama di
atas, surat ini juga disebut Al-Hamd (Pujian), Al-Kanz
(Himpunan), Al-Waqiyah (Perisai), Al-Syifâ’ (Obat), Al-Kâfiyah
(Pencukup), Al-Asâs (Pondasi) dan lain sebaginya. Pernahkah kita
sadari, di balik kemudahannya dan ayat-ayatnya yang pendek, ternyata surat al-Fatihah
menyimpan keutamaan dan keistimewaan yang luar biasa. Banyak sekali
hadits-hadits Rasulullah saw yang menerangkan keistimewaan surat ini. Di antara
hadits yang disebutkan oleh Prof. Dr. Muhammad Sayyid Thanthawi, Grand Syeikh
Al-Azhar dalam kitab Tafsîr al-Wasîth-nya adalah kisah berikut:
Suatu ketika sahabat Abu Sa’id
bin al-Ma’la shalat di masjid, kemudian Nabi saw memanggilnya, tapi Abu Sa’id
tidak menjawabnya. Seusai shalat, dia langsung menghadap Nabi saw. “Saya
tadi masih shalat, Ya Nabi,” kilah Abu Sa’id. Nabi menjawab, “Bukankah
Allah telah berfirman:
اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذا
دَعاكُمْ
‘Penuhilah (panggilan) Allah dan Rasul-Nya
ketika salah satu (dari keduanya) memanggilmu.’ Kemudian Nabi saw
melanjutkan:
َلأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ
فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ
"Aku akan memberitahu
kamu sebuah surat paling agung dalam al-Quran sebelum kamu keluar dari
masjid."
Kemudian Nabi saw menggandeng
tangan Abu Sa’id. Sesaat sebelum keluar, Abu Sa’id menyela, “Ya Rasul, bukankah
engkau tadi mengatakan, ‘Aku akan memberitahu kamu sebuah surat paling agung
dalam Al-Quran.’ Rasulullah saw langsung menjawab:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ، هِيَ
السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوْتِيْتُهُ
"(Surat itu adalah) Alhamdulillâhi rabbil 'âlamîn.
Itulah tujuh ayat yang diulang-ulang dan al-Quran yang diberikan kepadaku" (HR. Bukhari)
Syeikh Thanthawi juga menyebutkan
hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Nasa’i dari Ibnu Abbas ra:
Suatu ketika, Jibril duduk di
hadapan Nabi saw. Kemudian Nabi mendengar sebuah suara dari langit, lalu
mendongakkan kepalanya. Jibril berkata, “Ini (suara) pintu langit. Pintu itu
tidak dibuka sama sekali kecuali pada hari ini.” Suara itu mengucapkan salam
dan berkata:
أَبْشِرْ
بِنُوْرَيْنِ قَدْ أُوْتِيْتَهُمَا، وَلَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ:
فَاتِحَةُ الْكِتَابِ، وَخَوَاتِيْمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَمْ تَقْرَأْ بِحَرْفٍ
مِنْهُمَا إِلاَّ أُعْطِيْتَهُ
"Berbahagialah dengan dua
cahaya yang diturunkan kepadamu, yang tak pernah diturunkan kepada nabi-nabi
sebelum kamu. Cahaya pertama adalah al-Fatihah dan kedua adalah akhir surat al-Baqarah.
Kamu tidak akan membaca sehuruf pun darinya kecuali permintaanmu akan
terpenuhi." (HR Muslim dan Nasa'i).
Coba kita
rasakan, betapa besarnya keutamaan Ummul Qur’an ini. kita bisa bayangkan
jika atasan (bos) sudah bilang, “Apa saja yang kamu minta akan saya penuhi.”
Rasanya semua mimpi anda akan menjadi nyata. Ini kelasnya masih bos di
perusahaan/kantor kita. Coba bayangkan kalau yang bilang seperti itu adalah
Allah yang menguasai seluruh jagat raya beserta isinya, lalu apa lagi yang mau
kita cari? Kenikmatan yang mana lagi yang bisa kita dustakan?
Maka dari itu,
marilah kita perbanyak membaca dan memahami Kalam Ilahi ini. Setelah itu
kita amalkan apa yang kita pahami. Sesibuk apapun pekerjaan kita, minimal
basahilah bibir dan hati kita dengan memperbanyak membaca surat al-Fatihah yang
hanya tujuh ayat ini. Insya Allah dampaknya akan sangat luar biasa untuk
kehidupan kita di masa yang akan datang. Wallâhu a'lam bi-sh shawâb.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar