buletin ini terbit secara rutin tiap hari Jum'at di masjid agung RMAA Tjokronegoro Ponorogo

Jumat, 07 Oktober 2016

MEMAKMURKAN MASJID



       Edisi 39 th VII : 30 September 2016 M / 28 Dzul Hijjah 1437 H
MEMAKMURKAN MASJID
Penulis: ust. Mahfud, S.Pd.I (TPQ Miftahul Huda, Jenes)
Segala puji hanyalah bagi Allah swt yang telah berfirman dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 18 yang artinya: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan pada nabi Muhammad saw yang merupakan Rasul terakhir yang meletakkan pondasi dasar bagi konsep ibadah manusia sampai akhir jaman.
Sebagaimana termaktub dalam ayat ke-18 dari surat at-Taubah, bahwa salah satu indikasi orang yang beriman pada Allah dan hari akhir adalah memakmurkan masjid. Hal ini dikuatkan dengan sebuah hadits dari Abu Sa’id Al-Khudriy yang artinya: sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:Apabila ada orang yang selalu membiasakan ke masjid maka saksikanlah dia orang yang beriman.” (HR Ahmad). Masjid mempunyai arti sangat penting bagi kehidupan umat Islam sejak zaman Rasulullah sampai saat ini. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berperan sebagai pusat dakwah dan keilmuan. Jika kita menengok kembali sejarah perkembangan Islam di masa Nabi, kita akan mengetahui bahwa masjid selalu menjadi pusat kegiatan Nabi dan para sahabat, mulai dari urusan ibadah, dakwah, pengajian, penggalian sumber ilmu sampai menyangkut masalah pemerintahan dan peradilan dalam konteks Islam.

Adapun memakmurkan masjid itu adakalanya secara fisik dan adakalanya secara non fisik. Memakmurkan masjid yang secara fisik adalah membangun masjid, menjaga kebersihan kesuciannya dan lain sebagainya. Janji Allah swt bagi orang yang mau membangun masjid kelak akan mendapatkan balasan berupa istana di surga. Sebagaimana sabda nabi Muhammad saw dalam hadits yang artinya: “Barang siapa yang membangun masjid meskipun laksana sangkar burung, niscaya Allah akan membangunkan istana di surga bagi orang tersebut.” (Mutafaqun ‘alaih). Termasuk juga memakmurkan masjid yaitu membuat penerangan di masjid. Anas bin Malik berkata: “Barang siapa yang menerangi masjid, maka malaikat tidak henti-hentinya memohonkan ampunan kepada Allah swt, selama masjid itu terang.”
Sedangkan memakmurkan masjid secara non fisik, tentu dengan memfungsikannya sebagaimana mestinya serta menjaga etika saat di dalam masjid antara lain sebagai berikut:
1) Shalat sunah tahiyatul masjid saat masuk ke dalam masjid. Hal ini sesuai dengan hadits nabi Muahmmad saw yang artinya: Apabila salah satu di antara kalian masuk masjid, hendaklah shalat dua rakaat sebelum ia duduk.” (Mutafaqun ‘alaih). Dengan demikian shalat sunah (tahiyatul masjid sangat dianjurkan dalam agama Islam.
2) Senantiasa shalat 5 waktu berjamaah di masjid. Untuk shalat berjamaah adalah fungsi utama masjid. Dari Abu Hurairah ra berkata Rasulullah saw bersabda: “Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat.”  (HR. Al-Bukhari dan Muslim )
3) Di dalam masjid hendaknya tidak membahas urusan duniawi. Rasulullah saw bersabda dalam hadits yang artinya: “Akan datang di akhir zaman kelak, suatu kaum dari umatku yang datang ke masjid kemudian mereka duduk dengan halaqah-halaqah dzikirnya adalah dunia dan cinta dunia maka jangan kamu berkumpul dengan mereka, maka Allah tidak akan menerima amal mereka.” Masjid bukan tempat yang pas untuk membahas masalah duniawi. Rasulullah saw pun mendoakan semoga uang itu tidak ketemu, bagi orang yang mencari uang yang hilang di masjid. Bagi orang yang belum dimaklumi, namun bagi yang sudah tahu hendaknya dihindari, misalnya membicarakan masalah pertanian, atau perdagangan dan lain-lain. Kalau ingin sekali membahasnya hendaknya di luar masjid. Ibarat orang yang bertamu maka yang dibicarakan harus sesuai dengan tuan rumah. Sama sekali tidak layak apabila membahas urusan duniawi di dalam masjid sebab substansi masjid adalah dzikrullah.
mengetahui hendaknya menghindari hal-hal tersebut, misalnya membicarakan masalah pertanian, perdagangan dan lain-lain. Kalau ingin sekali membahasnya hendaknya di luar masjid. Ibarat orang yang bertamu maka yang dibicarakan harus sesuai dengan tuan rumah. Sama sekali tidak layak apabila membahas urusan duniawi di dalam masjid sebab substansi masjid adalah dzikrullah.  
Kemudian juga dapat kita ketahui keutamaan-keutamaan bagi orang yang memakmurkan masjid antara lain sebagai berikut:
1) Dimuliakan oleh Allah swt. Orang yang pergi ke masjid adalah tamu Allah, dan hak tamu adalah dimuliakan oleh tuan rumah. Sebagaimana hadits nabi Muhammad saw yang artinya: Rasulullah saw bersabda: “Allah berfirman: Sesungguhnya rumah-rumahKu di bumi adalah masjid, dan sesungguhnya orang yang berkunjung ke sana adalah orang yang memakmurkan masjid. Maka beruntung sekali orang yang bersuci di rumahnya kemudian berangkat mengunjungiKu di rumahKu, maka hak bagi tamu adalah dimuliakan oleh tuan rumah.” ( HR Ibnu Hibban). Rumah yang dinisbatkan kepada Allah tidaklah sama dengan rumah yang dinisbatkan kepada manusia, sebab Allah Maha Suci dari membutuhkan tempat berteduh. Maka makna rumah Allah artinya adalah rumah yang digunakan untuk beribadah kepada Allah swt, dalam hal ini yang dimaksud adalah masjid.
2) Orang yang keluar menuju masjid untuk melakukan shalat berjamaah ia akan ditinggikan derajatnya dan dihapuskan dosa dan kesalahannya. Semoga ini merupakan motivasi bagi kita semua yang selama ini enggan melangkahkan kakinya ke masjid. Setiap langkah dicatat pahala.
3) Didoakan oleh malaikat selama orang itu masih di dalam masjid, selama ia di dalam masjid mempunyai etika yang baik dan melakukan sesuatu yang sesuai syari’at.
4) Orang yang senantiasa pergi ke masjid merupakan indikasi Iman kepada Allah dan hari Akhir.
Demikianlah beberapa hal tentang memakmurkan masjid yang perlu kita ketahui dan amalkan. Semoga Allah meringankan usaha kita dan melapangkan dada kita dalam memakmurkan masjid. Aamiin…
***
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar