buletin ini terbit secara rutin tiap hari Jum'at di masjid agung RMAA Tjokronegoro Ponorogo

Selasa, 10 September 2013

AYAT KURSIY



Bulletin
TELAGA JIWA
Susunan Redaksi:
Pembina:
MABIN TPQ Ma’arif NU Ponorogo.
Penanggung Jawab:
Ketua TPQ Ma’arif NU Kortan Ponorogo.  
Manager:
Mahfud
Redaktur:
Hadi PS, Dana AD, Eri WH, Rohmanuddin, Wasis W, Asyif NH.
Editor:   
Marsudi
Keuangan:
Herul Sabana
Alamat Redaksi:
Ponpes Hudatul Muna Jenes Brotonegaran Ponorogo.
Contact Persons: 085233977218 dan 085235666984
Website:
Bulletin Telaga Jiwa TPQ NU Kortan Ponorogo (*9)
group facebook:
TELAGA JIWA TPQ NU Koortan Ponorogo 


Edisi  23 th IV :  6 September 2013 M / 30 Syawal 1434 H
AYAT KURSIY
Penulis: Dana Ahmad Dahlani (mahasiswa al-Azhar Cairo)
Maha Suci Allah, Sang penguasa segala bentuk kehidupan. Bagi-Nya lah segala puji di langit dan di bumi. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada utusan-Nya, Nabi Muhammad saw. Dan juga semoga dengan izin-Nya kita termasuk golongan yang memperoleh syafaat beliau di hari kiamat kelak.  
Di antara ayat-ayat Allah yang termaktub dalam al-Qur’an terdapat suatu ayat yang memiliki kedudukan dan kemuliaan yang agung di sisi Allah. Ayat ini sangat populer di kalangan umat Islam, termasuk mereka yang buta huruf al-Qur’an sekali-pun. Ayat ini termuat dalam Surat al-Baqarah yaitu ayat ke 255. Ayat ini lebih di-kenal dengan sebutan Ayat Kursiy.
  Ayat Kursiy memang diakui mempunyai nilai yang agung. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab (alias Abu Mundzir/ayahnya Mundzir): “Rasulullah pernah bertanya kepadaku: ‘Wahai Abul Mundzir, tahukah kamu ayat manakah dari Kitabullah yang telah kau hafal itu yang nilainya paling agung?’  Ia berkata: ‘Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’ Rasul bertanya lagi: ‘Wahai Abul Mundzir, tahukah kamu ayat manakah dari Kitabullah yang telah kau hafal itu yang nilainya paling agung?’ Akupun akhirnya menjawab: ‘Allaahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum... (Ayat Kursi –pen).’ Beliau lalu menepuk dadaku seraya berkata,”Demi Allah semoga ilmu yang kau miliki membuatmu senang wahai Abul Mundzir.” (HR. Muslim). Ayat kursiy ini dinilai sebagai ayat yang paling agung dikarenakan mengandung nama-nama dan sifat-sifat pokok yang dimiliki Allah, di antaranya ke-Tuhanan (ilahiyyah), keesaan (wahdaniyyah), hidup (al-hayyu), pemelihara (al-qay-yum), ilmu (al-‘ilm) dan lain sebagainya.
Namun tahukah Anda mengapa ayat ini dinamakan ayat kursiy? Tidak lain adalah karena ayat ini memang menjelaskan tentang kursiy (kekuasaan) Allah.  
Yang perlu dipahami adalah kursiy Allah tidak bisa disamakan dengan kursi manusia pada umumya. Karena Allah memiliki sifat Mukhalafatuhu lilhawaditsi (berbeda dengan makhluq-Nya). Tentang makna ‘kursiy’ itu sendiri, para ulama masih berbeda pendapat. Ada segolongan ulama yang memaknai ‘kursiy’ sebagai ilmu Allah berdasarkan riwayat ath-Thabari dari Ibnu Abbas: “Kursi Allah berarti ilmu Allah.” Ada juga yang mengartikannya sebagai tempat ‘kedua telapak kaki’ Allah berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas: “Kursiy adalah tempat kedua telapak kaki (Allah), sementara tentang ‘Arsy, tak ada siapapun yang mengetahui ukurannya.” Semen-tara ulama yang lain memaknai ‘kursiy’ sebagai ‘Arsy itu sendiri. Al-Hasan berkata: “Kursiy adalah ‘Arsy itu sendiri.” Yang terakhir, ada pendapat yang mengatakan bahwa ‘kursiy’ adalah kekuasaan Allah yang dengannya Dia mengendalikan langit dan bumi. Masing-masing pendapat tersebut memiliki sudut pandang dan pertimba-ngan tersendiri, sesuai dengan riwayat yang telah diterima. Yang jelas, sekali lagi kursiy Allah tidak sama dengan kursi-kursi pada umumnya.

Dalam ayat ini diterangkan bahwa kursiy Allah meliputi langit dan bumi. Hal ini berarti ukuran kursiy itu lebih luas dari langit dan bumi. Abu Dzar al-Ghiffari pernah bertanya kepada Nabi mengenai ‘kursiy’. Nabi bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, keberadaan tujuh langit dan tujuh lapis bumi di ‘kursiy’ itu tak lain seperti keberadaan sebuah baju besi yang diletakkan di hamparan padang yang luas. Sesungguhnya keutamaan ‘Arsy atas Kursiy itu seperti keutamaan padang luas atas sebuah baju besi.” Dari hadits ini bisa disimpulkan bahwa ukuran Kursiy’ itu jauh lebih luas daripada langit dan bumi. Sementara ukuran ‘Arsy Allah jauh lebih luas lagi daripada Kursiy. Hanya Allah sendiri yang mengetahui ukuran pastinya. Akal manusia tidak akan mampu men-jangkaunya karena akal kita memang sangat terbatas.
Itulah sebagian kecil dari intisari Ayat Kursiy. Sangat pantas jika ayat ini mempunyai keagungan yang luar biasa, mengingat isinya yang juga luar biasa. Oleh sebab itu, kaum muslimin sering membaca Ayat Kursiy dalam dzikir-dzikir mereka seperti wirid setelah shalat, wirid pagi dan sore, tahlil dan sebagainya. Para ahli thariqah pun juga menyelipkan Ayat ini dalam amalan-amalan mereka. Seakan-akan semua umat Islam mengenal Ayat Kursiy, kecuali mereka yang benar-benar tidak mengharapkan anugerah yang besar dari Allah.
Banyak sekali fadhilah membaca ayat Kursiy yang bisa kita peroleh, di antaranya:
Jika kita rutin membacanya seusai shalat fardhu, maka akan dijamin masuk surga. Nabi bersabda: “Siapa yang membaca ayat Kursiy setiap usai shalat fardhu, niscaya tak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian” (HR. Nasa’i). Maksud matan hadits ini adalah ketika kematian sudah datang, maka ia
akan dijamin masuk surga.
*   Selain itu, akan senantiasa dalam lindungan Allah hingga shalat fardhu berikutnya. Nabi bersabda: “Siapa yang membaca Ayat Kursiy setiap usai shalat fardhu, maka dia barada dalam lindungan Allah hingga tiba shalat (fardhu) berikutnya.” (HR. Thabrani).
*   Orang yang membacanya saat tertimpa kesulitan, maka akan diberi kemudahan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan Abu Qatadah: “Orang yang membaca Ayat Kursiy dan ayat-ayat terakhir dari al-Baqarah tatkala ditimpa kesulitan,  maka akan ada pertolongan baginya.” (HR. Ibnu Sunni).
*   Membaca Ayat Kursiy ketika hendak tidur, maka akan dilindungi dari gangguan setan. Dalam sebuah kisah yang diriwayatkan Imam Bukhari disebutkan bahwa Abu Hurairah pernah didatangi seorang pencuri yang ingin mengambil harta zakat. Abu Hurairah berhasil menangkapnya dan ingin membawanya ke hadapan Nabi. Tetapi si pencuri itu langsung menyerah dan memberikan sebuah rahasia kepada Abu Hurairah: “Jika engkau beranjak ke tempat tidurmu, maka bacalah Ayat Kursiy. Niscaya engkau akan selalu dijaga oleh Allah dan setan takkan berani mendekatimu hingga pagi hari.” Ia pun dilepaskan dan Abu Hurairah melaporkan kejadian tersebut kepada Nabi. Nabi pun bersabda mengenai ucapan si pencuri tadi: “Ia kali ini telah ber-kata jujur kepadamu meski ia biasanya berwatak pendusta. Ia tak lain adalah setan.”
*   Bagi anda yang ingin kuat hafalan al-Qur’an, salah satu resep dari Mughirah bin Suba’i (murid Abdullah bin Mas’ud) menyatakan: “Barang siapa yang membaca 10 ayat dari surah al-Baqarah, maka dia tidak akan lupa terhadap hafalan al-Qur’annya, yaitu 4 ayat pertamanya (ayat 1-4), Ayat kursiy dan 2 ayat setelahnya (ayat 255-257), dan 3 ayat terakhirnya (ayat 284-286).”
*   Ayat Kursiy juga bisa digunakan untuk ‘memagari’ rumah agar tidak dimasuki setan. Abdullah bin Mas’ud berkata: “Barang siapa yang membaca 10 ayat dari surah al-Baqarah di dalam rumah, maka setan tidak akan memasuki rumah itu di malam harinya hingga tiba pagi hari. Kesepuluh ayat itu adalah 4 ayat perta-manya (ayat 1-4), Ayat kursiy dan 2 ayat setelahnya (ayat 255-257) dan 3 ayat terakhirnya (ayat 284-286).” Abdullah bin Ubaid bin Umair berkata: “Abdur-rahman bin Auf ketika memasuki rumah, dia membacakan ayat Kursiy di semua sudut rumahnya.”
Demikianlah beberapa fadhilah ayat Kursiy yang sebenarnya masih banyak lagi dan tidak muat disebutkan di sini. Semoga kita tetap mencintai ayat-ayat al-Qur’an, bukan saja hanya ayat Kursiy namun semua ayatnya, sehingga kita mendapatkan berbagai macam fadhilahnya. Aamiin.  
*********



Tidak ada komentar:

Posting Komentar