buletin ini terbit secara rutin tiap hari Jum'at di masjid agung RMAA Tjokronegoro Ponorogo

Sabtu, 03 Agustus 2013

PERBEDAAN TEKNIK SHALAT



Bulletin
TELAGA JIWA
Susunan Redaksi:
Pembina:
MABIN TPQ Ma’arif NU Ponorogo.
Penanggung Jawab:
Ketua TPQ Ma’arif NU Kortan Ponorogo.  
Manager:
Mahfud
Redaktur:
Hadi PS, Dana AD, Eri WH, Rohmanuddin, Wasis W, Asyif NH.
Editor:   
Marsudi
Keuangan:
Herul Sabana

Alamat Redaksi:
Ponpes Hudatul Muna Jenes Brotonegaran Ponorogo.
Contact Persons: 085233977218 dan 085235666984
Website:
Bulletin Telaga Jiwa TPQ NU Kortan Ponorogo (*9)
group facebook:
TELAGA JIWA TPQ NU Koortan Ponorogo



Edisi  17 th IV :  26 Juli 2013 M / 17 Ramadhan 1434 H
PERBEDAAN TEKNIK SHALAT
Penulis: Ust. Mahfud (TPQ Miftahul Huda, Jenes)
            Segala puji hanyalah bagi Allah swt yang telah berfirman dalam al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 45: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu ki-tab (al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (dalam shalat) adalah lebih besar (keutamaannya). Dan Allah mengetahui apa yang kamu ker-jakan.” Dengan ayat ini, Allah sudah memberikan isyarat betapa besar fadhilah dari amal ibadah shalat yang kita kerjakan minimal 5 kali dalam sehari ini. Shalawat sa-lam semoga tetap tercurah pada nabi Muhammad saw sebagai rasul yang telah mene-rima perintah shalat secara langsung dari Allah, dan mau memikirkan umatnya de-ngan memintakan dispensasi shalat yang sedianya sebanyak 50 kali menjadi hanya 5 kali dalam sehari semalam.
            Ibadah shalat merupakan suatu ibadah yang sangat urgen dalam kehidupan islami. Hal ini tercermin dari sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Mu-slim menyebutkan: “Sesungguhnya yang membedakan antara seseorang (muslim) dengan orang kafir adalah meninggalkan shalat.” Oleh karenanya, sebagai seorang muslim, kita harus benar-benar memperhatikan shalat. Mulai dari tatacara sebelum shalat, saat shalat maupun sesudah shalat. Berkenaan dengan itu, mengenai teknik shalat, ternyata ada beberapa hal yang harus kita perhatikan. Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini, ulama yang bermadzab Syafi’iy dalam kitab karangan beliau yang berjudul Kifayatul Akhyar menyebutkan ada empat perkara ber-beda antara teknik shalat orang laki-laki dengan orang perempuan:
*        Pertama, laki-laki merenggangkan siku dari perutnya ketika ruku’ dan sujud, sedang perempuan merapatkan satu anggota badan kepada anggota lainnya ketika ruku’ dan sujud.
*        Kedua, Orang laki-laki waktu ruku’ dan sujud mengangkat perut dari kedua paha

sedangkan orang perempuan meletakkan perut pada dua tangan/sikunya ketika ruku’ dan sujud.
*        Ketiga, Orang laki-laki membaca keras pada waktunya keras (jahr), sedangkan orang perempuan merendahkan suaranya.
*        Keempat, Orang laki-laki apabila memberitahu imam shalat jamaah yang salah atau orang lain yang ingin diberitahunya dengan cara mengucapkan tasbih, sedangkan orang perempuan dengan cara bertepuk tangan.
Adapun Ulama yang lain dari kalangan madzhab syafi’i seperti Syaikh Bajuri menambahkan satu lagi yakni adanya perbedaan antara aurat orang laki-laki dan pe-rempuan. Aurat orang laki-laki adalah segala sesuatu antara pusar dan lutut, sedang-kan aurat orang perempuan seluruh badannya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya.
Terkait dengan ruku’ orang laki-laki, disunahkan meratakan punggung dan lehernya, sehingga diumpamakan jika ada air ditumpahkan di punggung, maka air tersebut tidak mengalir. Imam Syafi’i berkata: “Orang yang ruku’ hendaknya menja-dikan kepala dan lehernya rata dengan punggungnya, tidak merundukkan pung-gungnya dan disunahkan pula meluruskan betisnya. Dimakruhkan merundukkan kepala seperti merunduknya khimar. disunahkan pula merenggangkan kedua siku dari perutnya.” Hal ini sebagaimana hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim bah-wasannya ketika Rasulullah saw bersujud beliau merenggangkan kedua tangannya sehingga kelihatan putih ketiak beliau. Disunahkan pula mengangkat perutnya ketika sujud, sebagimana hadits riwayat Imam Muslim bahwasanya ketika Rasulullah saw bersujud, beliau mengangkat perut. Adapun menurut hadits riwayat Imam Abu Da-wud bahwasannya ketika Rasulullah saw bersujud atau akan sujud, beliau melaku-kan gerakan sebagaimana pergerakan anak kambing betina. Adapun Orang perem-puan mengumpulkan antara anggota badan satu dengan yang lainnya seperti antara sikut dan perut. Sebagaimana hadits riwayat Imam Baihaqi: Nabi saw pernah me-lewati dua orang perempuan yang sedang shalat, maka beliau bersabda: “Apabila kamu berdua sujud, maka rapatkanlah sebagian daging (bagian tubuh) ke lantai. Karena dalam hal itu, perempuan tidak sama dengan lelaki”. Berdasarkan hadits riwayat Imam Baihaqi ini, maka sangat jelas bahwa ada perbedaan antara shalat laki-laki dan perempuan. Namun perlu dipahami bahwa perbedaan di sini bukanlah per-bedaan rukun dan syarat, namun perbedaan teknik saja yang hukumnya sunah.
       Kemudian disunahkan bagi laki-laki, apabila mengingatkan imam shalat ja-ma’ah yang keliru dengan cara mengucapkan tasbih, sedang bagi orang perempuan dengan bertepuk tangan. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim: “Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa ragu-ragu karena sesuatu da-lam shalatnya maka hendaklah ia bertasbih sehingga ia mendapat perhatian. Dan adapun bertepuk tangan hanyalah bagi wanita”. Hadits lain yang sematan juga riwayat Imam Muslim: “Rasulullah saw bersabda: barangsiapa ragu-ragu karena sesuatu dalam shalatnya, maka hendaknya mengucapkan subhanallah”. Niat ketika membaca tasbih adalah berdzikir dan memberitahu. Apabila diniatkan mem-beritahu saja maka hal ini membatalkan shalat. Memberitahu yang dimaksud adalah terperinci dalam hal yang mubah, sunah atau yang wajib. Hal yang mubah misalnya ketika shalat ada orang yang minta izin masuk ke rumah orang yang sedang shalat tersebut, maka cara memberitahu bagi orang laki-laki membaca tasbih, sedang orang perempuan bertepuk tangan dan hal ini hukumnya mubah. Sedang hal yang hukumnya sunah misalnya mengingatkan imam yang lupa bacaan atau rakaat shalat, maka disunahkan bagi orang laki-laki membaca tasbih sedang bagi perempuan bertepuk tangan. Dan bisa jadi pada hal yang wajib misalnya memberi tahu orang buta yang akan jatuh pada suatu lobang maka meskipun sedang shalat wajib bagi orang laki-laki membaca tasbih, sedang orang perempuan bertepuk tangan. Bahkan apabila cara ini dirasa tidak berhasil maka wajib berbicara dengan ucapan yang lain, meskipun pada akhirnya shalatnya menjadi batal. Adapun memberitahu pada hal yang haram misalnya memberitahu orang untuk membunuh orang lain, maka haram bagi orang laki-laki dalam shalat membaca tasbih secara keras sebagai kode, juga orang perempuan yang dengan tepuk tangan. Jadi hukum mengingatkan tergantung pada hal apa yang diingatkan. Sedangkan kemutlakan teknik ketika memberi tahu hanyalah sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan. Jika misalnya teknik memberitahu ini dibalik yakni orang laki-laki dengan bertepuk tangan, sedang orang perempuan dengan mengucapkan tasbih, maka hal ini tidak membatalkan shalat, tetapi ia tidak memperoleh pahala sunah.

Demikianlah beberapa perbedaan teknik shalat antara laki-laki dan perem-puan. Hal ini hukumnya sunah berdasarkan pada dalil-dalil yang sudah diuraikan di atas. Adapun apabila pada akhir-akhir ini ada ulama yang berbeda pendapat dengan pendapat ulama-ulama terdahulu, maka hal ini tidak perlu menjadikan perpecahan dan kekisruhan. Kita tetap menghormati pendapat mereka walaupun kita tidak mengikutinya. Seperti syaikh al-Bani (ulama Saudi) mengatakan bahwa shalat laki-laki dan perempuan tidaklah ada bedanya, berdasarkan hadits: "Shalatlah kalian seperti melihat aku shalat", di mana menurut al-Bani hadits ini berlaku umum dan mencakup kaum perempuan. Kemudian juga Ibrahim an-Nakh'i menyatakan, 'Dalam shalat, wanita melakukannya sama dengan yang dilakukan oleh laki-laki.' HR. Ibnu Abi Syaibah 1/75 dengan sanad shahih. (Sifah ash-Shalah 189).
Semoga kita senantiasa mampu menjaga shalat sehingga mampu menghin-darkan kita dari kekejian dan kemunkaran. Aamiin …
*********


Tidak ada komentar:

Posting Komentar