buletin ini terbit secara rutin tiap hari Jum'at di masjid agung RMAA Tjokronegoro Ponorogo

Jumat, 30 Mei 2014

ISLAM DAN OLAH RAGA



Edisi 20 th V : 16 Mei 2014 M / 16 Rajab 1435 H
ISLAM DAN OLAH RAGA
Penulis: ust. Marsudi (TPQ ad-Darajaat, Mayak)
Segala puji hanyalah bagi Allah swt, Sang Pencipta alam semesta yang memiliki sifat al-qawiyyu al-‘azizu, Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa, tempat berlindung segenap makhluk. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad saw sebagai sebaik-baik suri tauladan yang telah menunjukkan jalan yang lurus bagi umatnya.
Sebagai umat muslim, kita sering berdo’a pada Allah swt. Barangkali di antara kita ada yang selalu memanjatkan do’a: “Allahumma inna nas-aluka, salamatan fid dini, wa ‘afiyatan fil jasadi …” Ya, salah satu do’a yang sering kita panjatkan adalah do’a memohon diberi kesehatan bagi raga kita. Dalam hal ini, tentu karena kesehatan itu mahal harganya. Bahkan, harta dunia yang berlimpah pun serasa tiada artinya jika kondisi raga tidak sehat. Selain itu, ada pepatah latin yang menyatakan bahwa men sana incore poresano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kemudian juga dalam ilmu pendidikan islam, dijelaskan juga bahwa al-ghardhu al-fardhiy atau tujuan individual dari pendidikan adalah tercapainya kemampuan maksimal dari aspek aqliyah (akal), khuluqiyah (hati), dan jismiyah (fisik/raga). Pendidikan Islam berusaha untuk menguatkan dan memelihara raga agar tetap sehat dan kuat dengan sarana aktif (semisal: makanan halal bergizi, berolah raga) dan sarana pasif (semisal: lingkungan yang bersih, situasi yang kondusif) maka akan terbentuklah jasmani yang sehat guna mendukung berbagai kegiatan ubudiyah maupun muamalah.

Ada banyak dalil baik berupa ayat al-Qur’an maupun hadits yang dapat dijadikan indikasi adanya perhatian Islam terhadap berbagai aktivitas olah raga atau olah tubuh. Contohnya seperti ketika Rasulullah saw mengalahkan Rukanah, seorang ahli gulat, sehingga ia bersedia masuk Islam. Dalam hal ini, tentunya Rasulullah saw sudah terbiasa berlatih gulat dan mengetahui teknik-teknik gulat. Perbandingan postur tubuh Rasulullah saw dengan Rukanah tidaklah begitu berimbang. Apalagi Rukanah sudah terkenal sebagai ahli gulat yang mampu mengalahkan jago gulat dari seantero Arab. Maka kisah ini member motivasi bagi umat Islam agar senantiasa mengolah tubuh sekaligus belajar bela diri. Di lain riwayat disebutkan pula bahwa beliau memiliki sembilan buah pedang, baju baja, tameng, dan pisau. Untuk mengenakan semua itu tentu membutuhkan kondisi tubuh yang bagus dan terjaga kebugarannya. Demikian juga hadits yang mengisahkan Rasulullah saw saat mengajak Aisyah lomba lari, dan lain sebagainya.
Adapun dalam al-Qur’an disebutkan di surat al-Qashas ayat 26: “Salah seorang dari kedua wanita (putri nabi Syu’aib as itu berkata: "Wahai bapakku, ambillah ia (nabi Musa as) sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." Dalam ayat ini, meski menceritakan tentang nabi Musa as, namun tetap urgen bagi kita. Betapa orang yang terlihat kuat dan sehat akan lebih mudah mendapat pekerjaan dari pada orang yang terlihat lemah dan sakit-sakitan. Sejalan dengan konsep dalam ayat tersebut di atas, Rasulullah saw telah bersabda: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada muk-min yang lemah. Dan pada masing-masingnya terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau bersikap lemah.” (HR. Muslim). Selain itu, beliau juga bersabda dalam salah satu hadits:

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ أَلا إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْىُ أَلاَ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْىُ

“Dan bersiaplah untuk menghadapi mereka dengan kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah, kekuatan itu adalah dengan melempar, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim). Berkenaan dengan hadits yang ini, keadaaan pada masa itu memang merupakan masa perang yang setiap saat musuh akan dating menyerang. Oleh karena itu, Rasulullah saw senantiasa menganjurkan umat Islam agar siap setiap saat dengan cara senantiasa berolah raga menjaga kondisi agar tetap fit, serta melatih ketangkasan berperang. Pada masa itu, ketangkasan berperang meliputi, memanah, memainkan pedang serta tombak.

Selain menempa kondisi fisik, Rasulullah saw juga menempa kondisi psikis kaum muslimin agar tetap memiliki semangat membara. Salah satu sabda beliau adalah:

مَنْ عَلِمَ الرَّمْىَ ثُمَّ تَرَكَهُ فَلَيْسَ مِنَّا أَوْ قَدْ عَصَى

“Barangsiapa yang menguasai memanah kemudian meninggalkannya, maka ia bukan golongan kami, atau beliau bersabda, maka ia telah berbuat maksiat.“  (HR. Muslim). Memang pada generasi awal Islam, semua tokoh menunjukkan betapa pentingnya membentuk jasmani yang kuat, yang dalam konsep ini sama halnya dengan memupuk keimanan kita dengan menuntut ilmu agama dan beramal shaleh. Khalifah Umar bin Al-Khaththab ra mengeluarkan sebuah perintah:

عَلِّمُوْا أَبْنَائَكُم السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَرُكُوْبَ الخَيْلِ

“Ajarilah anak-anak kalian berenang, memanah, dan menunggang kuda.” Dari konsep perintah ini, pada akhirnya terbukti bahwa Khalifah Umar bin Khattab mampu membentuk pasukan tangguh yang akhirnya membuka pintu bagi para pendakwah agama islam untuk syiar ke luar negri Arab. Bahkan wilayah kekuasaan kekhalifahan islam menjadi yang terbesar pada masa itu.
            Dari sekelumit uraian di atas, tentunya akan semakin menyadarkan kita bahwa Islam adalah agama yang sempurna lagi menyeluruh, yang meliputi semua aspek kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 3: “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam itu menjadi agama bagimu” Islam mengharap pemeluknya agar menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun jasmani. Semoga kita termasuk dalam kategori umat yang kuat dan dicintai Allah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar