Edisi 38 th V : 19 September 2014 M / 24
Dzul Qo’dah 1435 H
PERLINDUNGAN ALLAH
Penulis: ust. Herul Sabana
(TPQ al-Mansyur, Mangkujayan)
Segala puji dalam alam ini hanyalah bagi Allah yang telah menciptakan
segala sesuatu kemudian mengatur dan melindunginya. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpahkan pada penuntun umat manusia sampai akhir jaman, yang menjadi
suri tauladan bagi kita yaitu Nabi Muhammad saw.
Setiap dari kita pasti sudah mengenal sifat Allah yang
Rahman dan Rahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hal
ini sudah kita hafal dalam lafadz basmalah yang setiap saat kita ucapkan. Selaras dengan itu, selayaknya kita mengetahui
bagaimana tips agar mendapatkan “kasih sayang” Allah tersebut. Al-Qur’an
melalui ayat-ayatnya telah banyak menggambarkan bagaimana ciri-ciri orang yang
mendapatkannya. Dan secara global hal tersebut tersirat dalam surat Ali Imran ayat 31: “Katakanlah
(Muhammad) : jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, pasti Allah akan
mencintaimu dan mengampuni dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.”
Seperti halnya
dalam kehidupan keseharian kita, jika
kita mencintai seseorang, maka bisa dipastikan kita akan mengasihi dan
menyayanginya. Apa yang menjadi keperluannya, kita akan berusaha semaksimal
mungkin untuk memenuhinya. Kita tidak akan membiarkan orang yang kita cintai
tersebut sengsara ataupun menderita. Hal seperti itu pulalah yang dilakukan
Allah terhadap hamba yang dicintai-Nya. Kalau toh hamba tersebut di dunia
kelihatannya mengalami berbagai cobaan, sesungguhnya hal tersebut hanyalah
wujud kasih sayang Allah yang ingin menguji dan menaikkan derajat hamba yang
dicintai, agar derajatnya dapat naik juga.
Oleh karena itu, kita harus mampu membedakan orang yang dicintai Allah yang
mendapatkan ujian, dengan orang yang hanya mendapatkan
azab dari Allah karena kurang atau bahkan tidak dicintai-Nya.
Rasulullah saw pernah menyampaikan ada
tiga golongan orang yang mendapat kasih sayang, perlindungan dan pendampingan
dari Allah, yaitu
1. Orang yang
rajin pergi ke masjid untuk beribadah hanya dengan niat karena Allah semata.
Pada hakikatnya masjid adalah tempat suci untuk beribadah sehingga biasa
disebut sebagai rumah Allah. Memasuki masjid berarti menjadi tamu bagi Allah. Ketika
telah masuk masjid, kemudian shalat, dzikir dan berdo’a berarti
berbincang-bincang dengan Allah. Jika kita sering bertamu ke rumah Allah,
menghadap Allah dengan menyampaikan segala hajat kita, maka tentunya Allah akan
memperhatikan dan mencurahkan kasih sayang-Nya pada kita. Perlindungan serta pendampingan
juga akan kita nikmati dari Sang Maha Kuasa. Dan atas kemurahan Allah, ketika
kita berangkat mengayunkan langkah menuju masjid saja, sudah akan dihitung
sebagai ibadah yang berhak atas kompensasi pahala yang luar biasa, sebagaimana
termaktub dalam hadits: “Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: Barangsiapa
bersuci di rumahnya lalu berangkat menuju masjid untuk menegakkan shalat
fardlu, maka setiap ayunan langkah kanan kirinya akan melepaskan dosa dan
mengangkat derajatnya.” (HR Muslim). Banyak lagi hadits yang mengungkapkan fadhilah berangkat
menuju masjid, Diantaranya: “Dari Abu Hurairah ra
bahwasanya Nabi saw bersabda: Barangsiapa (istiqomah) pergi ke masjid di pagi
atau petang maka Allah akan menyiapkan hidangan di surga pada setiap pagi dan
petangnya.” (HR Bukhari dan Muslim). Padahal siapapun yang punya hak
untuk menyantap hidangan surga, pada hakikatnya dia adalah penghuni surga.
2. Yang kedua
adalah orang yang rajin silaturrahmi atau menyambung tali ukhuwah Islamiyah
ataupun persaudaraan hanya karena Allah semata, bukan karena urusan bisnis atau
jabatan atau hal-hal keduniawian lain. Banyak sekali dalil-dalil yang membahas
masalah silaturrahmi ini, diantaranya adalah al-Qur’an surat al-Hujurat ayat
10: “Kehidupan
orang muk-min itu bersaudara, oleh sebab itu damaikanlah antara dua saudaramu
itu.”
Kemudian juga hadits riwayat Bukhari: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lain.
Dia tidak mendhaliminya dan tidak membiarkannya untuk disakiti …”.
Lalu ada lagi hadits yang berasal dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa
Rasulullah saw telah bersabda: “Menyambung atau melestarikan hubungan baik dengan kawan orang tua
adalah termasuk berbakti pada orang tua.” Dalam silaturrahmi ini mengandung banyak
fadilah diantaranya: diberkahi umur panjang, rizki menjadi barakah, dan juga mati
dalam keadaan khusnul khatimah.
3. Yang ketiga
adalah orang yang berhaji ataupun berumrah dengan niat karena Allah saja.
Seperti kita ketahui bahwa saat ini, jamaah haji sudah mulai melaksanakan
rangkaian ibadahnya di tanah suci. Padahal untuk berhaji atau umrah memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Sungguh diperlukan keikhlasan yang tinggi untuk
melaksanakannya. Selain itu, ibadah haji bukanlah hanya soal biaya yang begitu
tinggi, namun juga panggilan hati. Kita akan dapat mudah menemukan adanya
orang-orang kaya yang sekiranya berkecukupan secara materi untuk sekedar
membayar biaya berhaji, namun mereka belum melaksanakannya. Hal seperti ini
merupakan masalah yang menjadi misteri Ilahi semata. Kita menyebutnya “mereka
belum mendapat hidayah”. Padahal di lain pihak, begitu banyak orang ingin
berhaji namun belum mendapatkan rezeki. Oleh karena itulah bila seseorang yang
berhaji benar-benar lillahita’ala, maka Allah akan memberikan balasan
pahala ibadah haji atau umrah dengan pahala yang tak terkira sehingga hajinya
menjadi haji mabrur. Kebahagiaanlah bagi orang-orang yang mampu mencapai haji
mabrur.
Demikianlah diantara golongan-golongan orang
yang mendapatkan kasih sayang dan perlindungan dari Allah. Sesungguhnya jika
seorang hamba sudah mampu mencapai maqam/tingkatan ini, maka tidak ada
lagi kekhawatiran apapun baginya. Sebab dia akan merasa yakin bahwa Allah
selalu mendampingi perjalanan hidupnya, yang berarti Allah akan senantiasa
menentukan hal-hal terbaik baginya. Dalam konteks inilah kemudian teraplikasi
menjadi konsep ikhtiyar yang berlanjut ke tawakkal dan berujung qonaah.
Kesemuanya itu harus didasari dengan iman dan takwa yang selalu ditingkatkan
demi terwujudnya insan kamil.
Semoga kita mendapat ridha dari Allah swt untuk menjadi salah satu
diantara sedikit hamba-Nya yang terpilih mendapatkan kasih sayang dan
perlindungan-Nya. Aamiin…
*********
Tidak ada komentar:
Posting Komentar