Edisi 29 th VI : 31 Juli 2015 M / 15 Syawal 1436 H
MENITI KEBAIKAN
Penulis:
Ust. Herul Sabana, S.E (TPQ al-Mansyur, Mangkujayan)
Puji Syukur
Alhamdulillah kepada Allah swt atas segala nikmat dan karunia yang yang telah
diberikan kepada hamba-Nya dan tak lupa karunia terbesar yakni Iman dan Islam. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang
telah menjadi suri tauladan serta pembimbing bagi umatnya dalam meniti jalan
kebaikan dan kebenaran.
Marilah saling
mengingatkan kepada sesama umat Islam agar senantiasa meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah swt. Iman dan taqwa harus dijaga dengan istiqomah
karena sesungguhnya iman dan taqwa inilah yang dapat membawa manusia pada
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Aplikasi keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah swt yakni dengan menjalankan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya. Allah memerintahkan kepada hamba-Nya agar senantiasa
menjaga keimanan dan ketaqwaan selama hidup sampai ajal menjemput, sebagaimana
firman dalam surat Ali Imran ayat 102: “Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.” Ayat
ini mengindikasikan bahwa iman merupakan hal sangat penting untuk dijaga sampai
mati. Namun keimanan tidak akan sempurna apabila tidak diaplikasikan dengan
ketaqwaan dengan realisasi
ibadah kepada Allah swt. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah adalah hal mutlak
yang harus dimiliki
oleh setiap hamba. Sebab keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah akan menuntun setiap langkah-langkah hamba-Nya pada
suatu jalan yang diridhai yang tentunya akan membawa pada kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat. Dengan kesungguhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah,
manusia akan senantiasa meniti jalan kebaikan menuju tujuan hidup.
Pertolongan
Allah akan selalu menyertai hamba yang selalu bertaqwa kepada-Nya. Kemudahan
dan solusi terbaik dari Allah swt atas segala kesulitan dan permasalahan dalam
problema kehidupan akan ditemukan oleh hamba yang senantiasa beriman dan
bertaqwa kepada Allah swt. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur’an
surat ath-Thalaq akhiran ayat 2 dan awalan ayat 3: “…barang sia-pa yang bertaqwa
kepada Allah maka Allah menjadikan baginya jalan keluar. Dan Allah akan
memberikan ia rizki dari jalan yang tiada pernah ia duga…”. Maka hamba
yang beriman kepada Allah bertambah keyakinannya bahwa Allah akan mempermudah
pemasalahan yang dihadapi apabila dia mau meniti jalan kebaikan
berlandaskan iman dan taqwa.
Orang
beriman dan bertaqwa kepada Allah dengan selalu meniti jalan kebaikan akan
selalu mendekatkan diri kepada-Nya dalam aplikasi yang nyata, diantaranya
mendirikan sholat 5 waktu. Sholat 5 waktu inilah amal yang paling utama dan
amal yang pertama kali dihisab oleh Allah swt kelak di yaumul hisab.
Seorang hamba hendaknya tidak meremehkan amalan sholat 5 waktu karena hal
tersebut sebagai tolok ukur hamba dalam hubungan vertikal (hablum min Allah). Tidak cukup mendirikan sholat 5 waktu saja, tapi
hendaknya hamba menyempurnakan dengan melakukannya secara berjama’ah. Banyak
sekali fadhilah sholat berjama’ah. Diantaranya pahala dari shalat berjamaah
dilipatgandakan sampai 27 derajat sebagaimana hadits riwayat Bukhari dan
Muslim: “Shalat jamaah itu lebih afdhal dari shalat sendiri dengan 27
derajat.”
Selain itu ada
5 keutamaan dari shalat berjamaah sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits
yang tercantum dalam kitab Duratun Nashihin bab 8 hadits ke-2: “Barangsiapa
shalat lima waktu berjamaah secara konsisten, maka baginya lima perkara yaitu Pertama,
tidak mengalami kefakiran dalam kehidupan dunia, Kedua, Allah
mengamankannya dari siksa kubur, Ketiga, menerima catatan amalnya dengan
tangan kanan, Keempat, dapat melintasi sirathal mustaqim bagai kilat
karena cepatnya, Kelima, Allah memasukannya ke dalam surga tanpa hisab
dan ‘adzab.” Fadhilah atau keutamaan shalat 5 waktu dengan berjamaah
yang telah disebutkan di atas semoga mampu mendorong umat Islam untuk istiqamah.
Shalat 5 waktu dengan berjamaah juga merupakan simbol hidupnya agama Islam,
sebab shalat merupakan tiang agama dan tentunya akan lebih kokoh apabila
dilakukan dengan berjamaah.
Rasulullah saw
sudah bersabda dalam hadits: “Shalat merupakan tiang agama. Barang siapa
yang menegakkannya berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa
meninggalkannya berarti merobohkan
agama.” (HR Bayhaqi). Selain itu shalat berjamaah dapat juga menjadi
simbol persatuan umat Islam dibawah pimpinan satu imam dengan gerakan dan arah
yang sama. Hal ini juga melambangkan patuh taatnya kaum muslimin kepada ulama
yang shaleh yang akan mengajak kepada ketaqwaan dan keimanan dengan cara meniti
jalan kebaikan. Dalam konsep ini, filosofi yang terkandung adalah kita
membutuhkan penuntun untuk berjalan di atas kebenaran. Kita tidak boleh semau
kita sendiri dalam melaksanakan ajaran agama. Kita harus mengikuti apa yang
sudah diajarkan oleh Rasulullah saw. Karena saat ini beliau sudah tiada di
dunia, maka penerus beliau sebagai guru jatuh pada para ulama. Oleh sebab
itulah kita kemudian mengikuti ulama.
Dalam meniti jalan kebaikan, orang yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah swt selalu melangkahkan kakinya pada hal yang
positif misalnya dengan berkumpul dengan ulama yang shaleh. Berkumpul dengan
para ulama ini sangat dianjurkan oleh agama Islam. Banyak sekali keutamaan dan
barokah apabila umat Islam mau berkumpul dengan para ulama. Para ulama adalah
pewaris para nabi, yakni para ulama’-lah yang mewarisi ilmunya para nabi.
Kehidupan hamba akan dapat keluar dari kegelapan apabila senantiasa berkumpul
dengan para ulama’ seraya mengikuti segala petunjuk dan nasehat-nasehatnya.
Dalam kehidupan dunia, ulama itu ibarat lampu yang akan menerangi umat dengan
pancaran cahaya ilmu yang diwarisi dari guru-guru mereka dengan sanad yang
mencapai pada Rasulullah saw. Selain itu salah satu hal yang dapat mengobati
“hati (jiwa) yang sakit” adalah dengan berkumpul dengan ulama’ yang shaleh. Berbahagialah
hamba yang selalu berkumpul dengan para ulama dan selalu mendapat bimbingan
dari beliau dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Berkumpul dengan para ulama,
insya Allah dapat menjaga manusia dari berbagai fitnah akhir zaman yang semakin
hari semakin dahsyat.
Semoga Allah
meridhai segala amal usaha kita, dan memberikan hidayah pada kita dalam meniti
jalan kebaikan dan kebenaran. Aamiin…
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar