buletin ini terbit secara rutin tiap hari Jum'at di masjid agung RMAA Tjokronegoro Ponorogo

Minggu, 22 Maret 2015

BAHAYANYA FITNAH/UJIAN HIDUP



Edisi 03 th VI : 16 Januari 2015 M / 25 Rabiul Awwal 1436 H
BAHAYANYA FITNAH/UJIAN HIDUP
Penulis: ust. Mahfud (TPQ Miftahul Huda, Jenes)
Segala puji hanyalah bagi Allah swt yang telah menciptakan manusia dengan dibekali akal pikiran untuk menentukan langkah-langkah hidupnya. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 2 yang artinya: “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad saw sebagai sebaik-baik suri tauladan. Dan kita sebagai manusia biasa, sudah semestinya mengikuti dan meniru apa yang sudah beliau kerjakan dalam rangka senantiasa meningkatkan hubungan dengan Allah swt.
Sebagaimana nampak jelas dalam surat al-Ankabut ayat 2 di atas, bahwa kita hidup di dunia pasti akan diuji oleh Allah. Ujian inilah yang dapat menjadi fitnah.

#Fitnah tahta (kekuasaan), kedudukan atau jabatan.
Ujian yang paling hebat adalah tahta atau kekuasaan yang sering kali membuat manusia lupa diri. Dia lupa kekuasaan dan tahta sebenarnya adalah amanat. Maka manusia tidak mampu mengemban amanat sebaik-baiknya, tentu ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Di dunia boleh saja ia terhormat dan hidup enak, tetapi apabila menyalahgunakan amanat ia akan menyesal kelak di akhirat. Hal ini sudah diperingatkan oleh Rasulullah saw. Beliau bersabda yang artinya: “Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah, dan sesungguhnya

kedudukan itu adalah amanah dan dia akan menjadi kehinaan dan penyesalan kelak pada hari kiamat kecuali orang yang mengambil dan memegang dengan kebenaran dan menunaikan apa yang ada padanya (HR. Muslim).
Telah diceritakan dalam Al-Qur’an tokoh yang hancur karena sombong atas kekuasaannya yakni Raja Namrud dan Fir’aun. Kekuasaan telah melupakannya sehingga ia menolak kebenaran. Ia lupa terhadap sang pencipta sehingga ia. Di era modern ada sejumlah tokoh sperti  Hitler, Musollini, Syah Iran, Marcos, Soeharto, dan lain-lain. Banyak para pejabat yang tadinya baik tetapi setelah dia memangku jabatan dia menjadi orang yang zalim dan bertindak sewenang-wenang dan melakukan kesyirikan dan kekufuran. Ini menunjukkan ia tidak lulus dalam ujian.
1.         
2.        #Fitnah wanita (nafsu syahwat).
Sudah kodrati bahwa kaum pria memiliki rasa senang (syahwat) dengan wanita. Inilah yang membedakan manusia  dengan malaikat. Kalau manusia diberi syahwat sedangkan malaikat tidak diberi syahwat. Malaikat tidak tertarik dengan wanita yang cantik. Fitnah atau ujian laki-laki berupa wanita adalah termasuk fitnah yang besar, tak jarang yang lolos dalam ujian ini. Rasulullah bersabda yang artinya : “Tidak kutinggalkan sesudah wafatku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki selain fitnahnya kaum wanita (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang yang mampu menahan godaan wanita merupakan 1 dari 7 Golongan manusia yang akan mendapat perlindungan Allah di hari Kiamat. Ia lebih takut kepada Allah swt daripada menikmati kesenangan sesaat yang diharamkan oleh Allah swt, yakni Zina. Sebagaimana Hadits berikut: Rasulullah SAW bersabda,”Ada tujuh golongan yang Allah akan menaungi (kelak di hari kiamat) dalam naunganNYA yang saat itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah, (1) imam yang adil, (2) dan remaja yang tumbuh sejak kecil terus beribadah kepada Allah, (3) dan laki-laki yang hatinya digantungkan pada masjid, (4) dan dua orang laki laki yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul karna Allah dan berpisah juga karna Allah, (5) dan laki-laki yang didatangi perempuan terhormat yang cantik (mengajak berzina) namun ia menolak dan mengatakan aku takut kepada Allah, (6) dan laki-laki yang bersedekah sesuatu, memberikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa-apa yang diinfakkan oleh tangan kanannnya, (7) dan laki-laki yang berzikir saat sepi dan meneteskan air mata (karena takut kepada Allah) [Hadist Shohih Muslim No. 91 – (1031) Kitabul Kusuf]. Dalam al-Qur’an ada kisah teladan yakni nabi yusuf AS. Beliau mampu menolak tawaran siti Zulaikha, seorang wanita yang cantik dan terhormat. Nabi Yusuf lebih memiliki masuk penjara dari pada mengorbankan imannya dengan tunduk kepada godaan keinginan syahwat istri majikan beliau (QS; 12:33).

Bertolak belakang dengan kemampuan nabi Yusuf menahan Godaan Wanita. Dewasa ini malah menunjukan suatu kondisi yang cukup memprihatinkan dimana daya tarik wanita dimanfaatkan sebagai pusat eksplotasi sex, ajang promosi komersil melalui berbagai macam media ; baik media cetak maupun elektronik demi kepentingan pribadi dan memenuhi hasrat mereka. Betapa kuat dan dasyatnya fitnah wanita dalam hidup kita, apakah ini akan lantas membuat kita jatuh dalam lemgah kehinaan ? Nauzubillah.

# Fitnah Harta
Manusia membutuhkan harta untuk memenuhi kebutuhannya. Harta merupakan ujian sebab tak jarang manusia mencari harta dengan cara yang tidak halal. Ada pula yang rakus dan bakhil dengan harta yang dimilikinya. Rasulullah bersabda : dari Ka’ab bin Iyadh, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : “ Sesungguhnya setiap ummat itu mempunyai fitnah, sedang fitnah ummatku adalah harta. (HR. Turmuzi, Ahmad dan Hakim).
Fakta yang terjadi ada yang menggadaikan akidahnya demi harta, misal: mencari pesugihan pada tempat-tempat keramat dengan membawa sesajen dan tumbal. Ada pula yang menipu, merampok dan korupsi demi mendapatkan harta. Ada pula yang melakukan transaksi-transaksi barang haram seperti miras dan Narkoba demi harta. Dan tak jarang yang menjual kehormatannya demi harta. Sebagai ujian harta sangat menggoda, orang yang lulus ujian akan mencari dunia dengan cara yang halal dan membelanjakan di jalan Allah swt. Selain itu ia menjadikan harta sebagai sarana saja bukan tujuan utama, sehingga hati dan jiwanya tidak terperdaya dengan harta.
Demikianlah sekelumit tentang bahaya dari fitnah. Fitnah yang dimaksud bukanlah fitnah terkait sebuah tuduhan palsu atau sejenisnya, melainkan fitnah yang terkait dengan sebuah ujian dari sesuatu hal. Dari sekelumit tulisan ini, kita tentu mengetahui resiko-resiko yang harus dihadapi dalam konteks bahaya fitnah jenis ini. Semoga Allah memberikan perlindungan bagi kita, sehingga kita mampu menjaga diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar